Monday, March 3, 2008

Jumper (2008)

Genre : Action/Adventure/Sci-Fi/Thriller

Pemain : Hayden Christensen, Jamie Bell, Samuel L. Jackson, Rachel Bilson

Sutradara : Doug Liman

Penulis : David S. Goyer, Jim Uhls, Simon Kinberg

Produser : Simon Kinberg, Lucas Foster

Distributor : 20th Century Fox

Durasi : 88 menit


Davey : "Why are you walking?"
Griffin : "As a matter of fact, I like walking for a change! Makes me feel normal."



Wow! Pertama kali liat melihat trailernya, saya yakin film ini bakal menjadi sebuah tontonan yang seru
. Adegan action-nya tampak menjanjikan. Apalagi ada Samuel L. Jackson yang tampil lumayan sangar. Pokoknya, can't wait to see deh. Tapi, ternyata eh ternyata, setelah saya tonton, film ini ternyata sungguh mengesalkan. So out of my expectation.

David Rice (Hayden Christensen) adalah seorang anak biasa cenderung nerd yang selalu dijahili teman-temannya. Hingga suatu hari, karena kenekatannya ia terperosok masuk ke dalam danau. Dalam keadaan panik, tiba-tiba ia sudah berada di dalam sebuah perpustakaan. Dari insiden ini, ia mulai mengetahui kekuatan teleportasi yang ia miliki. Awalnya ia masih bingung, tapi lama kelamaan ia mulai memahami dan memanfaatkan kekuatan tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri.

Kemudian ia memutuskan kabur dari rumah karena tidak tahan dengan perlakuan ayahnya. Untuk bertahan hidup akhirnya ia terpaksa "menyelinap" ke dalam brankas bank. Dengan uang yang ia dapat, semua kebutuhannya bisa terpenuhi. Hingga ia beranjak dewasa, hidupnya sangat berkecukupan.


Hidup David yang serba mudah mulai terancam dengan kehadiran para Paladin, sekelompok orang yang memiliki misi untu
k membasmi para Jumper (julukan bagi orang yang mampu berteleport ke manapun seperti David). Mereka beranggapan bahwa kekuatan untuk berada di berbagai tempat dalam satu waktu hanya pantas dimiliki oleh Tuhan. Konon, perseteruan Paladin dan Jumper sudah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu.

Sang pemimpin Paladin, Roland Cox (Samuel L. Jackson) yang telah mengetahui rahasia David berusaha mati-matian memburunya. Kejar-kejaran pun dimulai, dan melibatkan orang-orang yang dekat dengan David, seperti teman masa kecilnya, Millie (Rachel Bilson) dan juga ayahnya yang akhirnya tewas di tangan Paladin (oops! Is it a spoiler?). Dalam pelariannya, David bekerjama dengan Griffin (Jamie Bell), jumper lain yang mulanya enggan membantu David. Dan sebenarnya ia juga memiliki agenda tersembunyi yang tidak diketahui David. David juga akhirnya mengetahui identitas asli ibunya dan alasan mengapa ia meninggalkan David saat masih kecil.

Dari segi action, film ini cukup memuaskan dengan adegan laga yang banyak dan imajinatif. Setting yang melibatkan tempat-tempat eksotis semacam Roma juga cukup memanjakan mata. Tapi semua itu tidak didukung dengan perkembangan cerita yang baik dan menarik—semuanya terasa datar dan membosankan. Seperti memaksakan adanya kehadiran sebuah sekuel kelak. Ditambah akting pemainnya yang so robotic terutama Hayden Christensen yang seolah melanjutkan kegagalannya di 2 seri Star Wars kemarin. Sama sekali tidak membuat penonton, khususnya saya untuk bersimpati terhadap tokohnya. Chemistry antara Christensen dengan Rachel Bilson juga tidak mengena sama sekali. Malah penggambaran hubungan mereka cenderung bodoh dan bikin kesal. Untungnya ada Jamie Bell dan Samuel L. Jackson yang cukup berkarakter, walau kehadiran mereka pun tetap tidak bisa menyelamatkan kualitas film ini secara keseluruhan.
Ya, kesimpulannya jangan terlalu berharap banyak pada film ini kecuali jika anda hanya mencari sajian action-nya. It's kinda cool, but forgettable. And you know what? The ending is totally crap!
4/10

No comments:

Post a Comment