Tuesday, April 12, 2011

Black Christmas (1974)


Genre : Horror/Mystery/Thriller | Pemain : Olivia Hussey, Margot Kidder, Keir Dullea, Andrea Martin, Art Hindle, John Saxon, James Edmond, Marian Waldman | Sutradara : Bob Clark | Penulis : Roy Moore | Distributor : Warner Bros. Pictures | Durasi : 98 menit

"A Christmas of another colour brings a killer on the loose"

Pada tahun 1978, sebuah film berjudul Halloween lahir dari tangan seorang John Carpenter—sang maestro horor yang reputasinya di kalangan fans genre tersebut sudah tidak perlu diragukan lagi. Film yang melejitkan nama Michael Myers sebagai salah satu tokoh villain paling ikonik ini banyak disebut sebagai pelopor film slasher yang kemudian menjadi inspirator bagi film-film sejenis. Halloween boleh saja disebut sebagai pelopor, namun jangan lupakan satu judul film yang juga menjadi bagian penting dari sejarah kebangkitan film slasher. Film itu adalah Black Christmas.


Dirilis pada tahun 1974, Black Christmas-lah yang sebenarnya banyak memberi pengaruh terhadap kemunculan film-film berjenis slasher, termasuk Halloween. Namun tidak seperti Halloween yang banyak diperbincangkan, film besutan Bob Clark ini seperti kurang terdengar gaungnya dan terkesan underrated. Well, kurang sorotan bukan berarti jelek kan? Karena menurut saya, Black Christmas adalah salah satu entry terbaik di genre-nya. Dan sialnya, cult classic satu ini ikut terkena imbas dari kemiskinan ide yang sedang melanda Hollywood belakangan ini. Ya, film ini mendapat "kehormatan" dengan dibuatkan remake-nya yang dirilis tahun 2006 lalu. Dan jujur saja, remake ini bagaikan sebuah sajian basi dengan hiasan yang sengaja dibuat menarik (berupa kumpulan cewek cantik di deretan cast-nya). Menggiurkan, namun setelah dicoba sukses menimbulkan sensasi mual-mual.

Lain dengan remake-nya yang menorehkan kesan buruk, versi orisinilnya tampil memikat dan jauh lebih berkesan. Plotnya sederhana saja, mengenai seorang psikopat yang menyelinap masuk ke dalam sebuah sorority house saat malam Natal, melancarkan teror melalui telepon, dan membantai satu-persatu penghuninya. Alurnya berjalan perlahan, sehingga memberi cukup ruang bagi penonton untuk lebih mengenal berbagai karakter yang ada. Olivia Hussey, Kier Dullea, Marian Waldman, dan terutama Margot Kidder sebagai Barb, si cewek bitchy bermulut kotor, membawakan peran masing-masing dengan cukup baik. Secara keseluruhan, semua cast disini tampil solid.

Film slasher yang merupakan sub-genre dari horor, umumnya identik dengan adegan-adegan yang mengumbar darah. Uniknya, Black Christmas justru tergolong minim dalam menampilkan adegan gore. Film ini lebih mengandalkan atmosfer yang efektif menimbulkan suasana mencekam. Di sepanjang film, sosok penjahatnya sendiri tidak ditampilkan secara frontal. Teknik first person point of view digunakan tiap sang penjahat beraksi, memposisikan penonton seolah berada dalam pikirannya. Identitas villain yang ditutup rapat adalah salah satu kelebihan film ini. Ketidakjelasan motif yang melatarbelakangi aksinya justru membuat kesan horor pada karakternya jadi lebih terasa. Aksi terornya melalui telepon dengan menggunakan suara-suara aneh yang berubah-ubah sangatlah disturbing dan cukup membuatnya masuk dalam jajaran salah satu psikopat fiksional paling memorable.

Sebagai salah satu film slasher yang memberi pengaruh terhadap kemunculan film-film serupa di kemudian hari, bagi saya Black Christmas memang tampil mengesankan. Meski dibuat lebih dari 30 tahun yang lalu, film ini masih enak untuk dinikmati bahkan jauh lebih superior dibanding slasher modern yang mayoritas berpola klise serta terlalu mengeksploitasi darah dan seks. Highly recommended for the genre's fans!

Rating : 8/10

No comments:

Post a Comment