Friday, April 2, 2010

[Rec] 2 (2009)

Genre : Drama/Horror/Thriller

Pemain : Jonathan Mellor, Pablo Rosso, Ariel Casas, Alejandro Casaseca

Sutradara : Jaume Balaguero, Paco Plaza

Penulis : Jaume Balaguero, Manu Diez

Distributor : Filmax Entertainment

Durasi : 85 menit

MPAA : Rated R for strong bloody violence, disturbing images and pervasive language


Duet sutradara Jaume Balaguero dan Paco Plaza kembali menebar teror di layar lebar melalui sekuel dari film mereka terdahulu, [Rec]. Dengan mengusung format yang mirip film dokumenter lengkap dengan shaky camera style-nya, [Rec] berhasil menghadirkan teror yang sangat nyata dan efektif untuk menakut-nakuti penonton. Film ini semakin meramaikan genre horor yang mengeksploitasi sosok mayat hidup berjuluk zombie. Meskipun film sejenis ini sudah sering dibuat, gaya penuturannya yang unik membuat film ini tetap menarik untuk disimak.


Dalam sekuelnya ini, mockumentary style-nya masih dipertahankan. Mengambil setting beberapa saat setelah kejadian di film pertama, tokoh yang dilibatkan kali ini adalah seorang petugas medis beserta tim GEO (semacam SWAT). Mereka ditugaskan untuk mengendalikan situasi di dalam gedung yang telah dikarantina tersebut. Sudah dapat diduga, segera setelah masuk ke dalam gedung, mereka harus berhadapan dengan para penghuni yang telah berubah menjadi makhluk buas pemakan daging manusia. Selain fokus pada misi tim penyelamat tersebut, dihadirkan juga sub-plot tentang sekelompok remaja iseng yang dengan bodohnya ikut memasuki gedung tersebut. Meski tujuan awal mereka berbeda, pada akhirnya tujuan mereka hanyalah satu : keluar dari gedung tersebut dalam keadaan hidup.

Untuk yang mengira bahwa film ini akan menyajikan sesuatu yang serupa dengan prekuelnya, maka anda salah. Saya sendiri sangat terkejut dengan plot yang dihadirkan, karena bisa dibilang ini benar-benar sebuah twist dari apa yang tampak di film pertamanya. Ya, sekarang franchise [Rec] bukanlah hanya sebuah film zombie biasa. Saran saya, jangan lihat trailer-nya, karena kabarnya ada sedikit petunjuk yang dapat mengungkap plot film ini. Awalnya saya sempat dibuat jengkel dengan perubahan drastis dari apa yang dihadirkan di film sebelumnya. Tapi semakin film bergulir, saya semakin menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh penulis naskahnya bisa dikatakan cukup pintar. Dengan perubahan tersebut, film ini jadi terasa seperti sesuatu yang baru, fresh dan berbeda, meskipun saya masih merasa bahwa plotnya cenderung agak maksa.

Dalam [Rec] pertama, banyak pertanyaan yang timbul mengenai penyebab insiden yang terjadi. Semua pertanyaan tersebut terjawab dalam film ini, dengan pengungkapan yang saya yakin banyak yang tidak menduga sebelumnya. Seolah belum cukup dengan twist-plot yang disajikan, ending film ini juga mengandung twist yang tidak saya perkirakan sebelumnya. Dengan banyaknya twist yang disajikan, apakah lantas membuat film ini unggul dari film sebelumnya? Well, ternyata tidak. Adegan aksi dan unsur kaget-kagetannya masih cukup efektif, tapi kengeriannya masih kalah dibanding film pendahulunya. [Rec] pertama memang cenderung lambat di awal, tapi tensi ketegangannya berhasil dibangun sedemikian rupa sehingga atmosfer tegangnya sangat terasa. Sekuelnya ini langsung tancap gas dengan menghadirkan adegan aksi di menit-menit awalnya, tapi entah kenapa jadinya malah kurang berkesan. Dengan banyaknya sudut pandang kamera yang ada, seharusnya dapat menambah unsur ketegangannya. Tapi yang ada, saya malah seperti memainkan sebuah survival-horror game. Adegannya begitu cepat, secepat saya melupakannya.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, film ini cukup saya rekomendasikan untuk ditonton terutama bagi yang sudah menonton film pertamanya. It's a bloody yet fun ride.

6/10

No comments:

Post a Comment